Sejarah Desa
Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia,
Langam merupakan salah satu lokasi tempat tentara Jepang diungsikan, karena
keberadaan tentara Jepang pada masa itu maka penduduk Langam diungsikan ke
Untir Sajanya Orong Lenang tepatnya sekarang Dusun Kabuyit Barat. Pada Bulan
Agustus tahun 1974 saat Amerika menjatuhkan Bom Hirosima dan Nagasaki pada
tahap akhir perang dunia kedua, tentara Jepang yang berada di Langam mulai
ditarik kembali dan masyarakat yang mengungsi di Untir Sajanya kembali ke rumah
masing-masing. Sekian tahun berjalan masyarakat Langam mengalami pertumbuhan
penduduk yang semakin banyak dan berkembang sehingga masjid pun tidak dapat
lagi menampung jamaahnya.
Sehingga para tokoh pemuka pada saat itu
dibawah kepemimpinan Bapak Kepala Dusun (MURTADA MIDI) melakukan urun rembug
atau musyawarah terkait dengan Pemugaran Masjid di wilayah Langam. Sehingga
muncullah beberapa pilihan antara lain masjid yang ada direhab kembali dan atau
dicari lokasi pembangunan yang baru. Panitia yang terbentuk dalam pembangunan
masjid tersebut sekaligus menjadi Panitia Perpindahan dari Desa Loka ke Lokasi
Dusun yang baru.
Adapun panitia pada masa itu yaitu :
Panitia tersebut berkoordinasi dan
bernegosiasi dengan pemilik lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan Masjid
sekaligus menjadi Lokasi Dusun Langam yang baru.
Adapun pemilik tanah yaitu :
Setelah bernegosiasi maka pemilik tanah
sepakat dan bersedia untuk menghibahkan tanahnya.
Maka pada tahun 1974 mulailah masyarakat
berpindah dari Desa Loka ke lokasi baru bersamaan dengan dibangunkannya Masjid
Baiturrahman dan rumah-rumah penduduk secara swadaya dan gotong royong.
Di lokasi baru juga terdapat “DALAM” (Bala
atau rumah adat), tempat isolasi dan pengobatan penyakit kusta (Brong),
sekarang menjadi Dusun Beringin Dalam.
Desa Loka merupakan cikal bakal berdirinya
Desa Langam, saat itu masih berada di lokasi sebelah barat dari sungai yang
melintas atau tepatnya sekarang telah berdiri SMKN 1 Lopok.
Desa Langam adalah salah satu Desa dari 7
Desa di Kecamatan Lopok yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Lopok (sebagai
Desa Induk) pada tahun 1998 dan baru defenitif pada tahun 2000 (29 September
2000).
Desa ini memiliki penduduk yang beragam mulai
dari suku samawa, sasak, mbojo, jawa, bugis dan lainnya. Hal inilah yang
membuat Langam menjadi sebuah desa percontohan yang ada di kecamatan ini.
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dari bertani dan berdagang.
Hasil pertanian utama di desa ini ialah padi dan kacang-kacangan, di desa ini
terdapat pula pasar rakyat yang menjadi satu-satunya pusat perbelanjaan yang
ada di kecamatan lopok.
Adapun
priodesasi kepemimpinan Kepala Desa Langam adalah :
Dengan Kepala Dusun teridiri dari :
Dengan Kepala Dusun teridiri dari :
Dengan Kepala Dusun teridiri dari :
Dengan Kepala Dusun teridiri dari :
Dengan Kepala Dusun teridiri dari :
Desa
Langam memiliki Motto sebagai berikut :
“
SAI PO LAMIN NO KITA ”
“
PIDAN PO LAMIN YA NO TO”
terjemahannya
:
"SIAPA
LAGI KALAU BUKAN KITA"
"KAPAN
LAGI KALAU TIDAK SAAT INI"